Desember 02, 2008

Vihara Bumi Dharma


Kota Singkawang juga dikenal dengan sebutan kota Seribu Kuil, karena di setiap sudut kota ini dapat ditemui banyak bangunan wihara, atau lebih dikenal sebagai kelenteng atau pekong. Bangunan ini memiliki arsitektur yang khas, didominasi warna merah dan hiasan naga.
Wihara Tri Dharma Bumi Raya (Jl. Sejahtera, Telp. 636232) adalah sebuah wihara yang terletak tepat di tengah-tengah kota Singkawang dan dipercaya sebagai tempat berdiam Dewa Bumi Raya yang menjaga kota Singkawang. Wihara ini telah didirikan sejak tahun 1933.

Menurut cerita, di sisi bangunan ini pernah berdiri sanggar tempat mengikat kuda. Di sinilah orang-orang dari luar kota Singkawang yang ingin berbelanja menempatkan kuda dan gerobaknya.


Pada 1936 bangunan wihara ini sempat terbakar hebat. Beruntung patung-patung persembahan yang terdapat di dalamnya dapat diselamatkan oleh orang tua Aheng, pemilik Restoran Aheng.

Seusai kebakaran, secara gotong royong warga mengumpulkan dana untuk membangun kembali wihara yang terbakar itu. Namun hal ini ditentang oleh asisten residen pemerintahan kolonial Belanda karena letak wihara dianggap tidak sesuai dengan tata kota.

Menurut legenda, istri asisten residen itu kemudian didatangi oleh Dewa Bumi Raya dalam mimpi tiga malam berturut-turut. Sang dewa memohon untuk dapat kembali ke tempatnya untuk menjaga kota Singkawang agar aman dan tentram. Setelah itu, permintaan warga untuk mendirikan wihara akhirnya dikabulkan.
Setiap tanggal 6 bulan 6 tahun Imlek, masyarakat juga mengadakan upacara peringatan ulang tahun Dewa Bumi Raya. Tidak diketahui sejarah dimulainya peringatan tersebut.

0 komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP